Hari
ini aku bangun pagi seperti biasanya. Mentari pagi menyambutku dengan
senyuman yang lebar. Aku pun membalasnya dengan semangat. Langsung
aku bergegas ke kamar mandi dan membersihkan badanku. Kemudian
setelah itu aku pun memakai seragam SMP ku. Dan melangkah pergi ke
dapur untuk makan. Itu yang kulakukan setiap pagi hariku.
Lekas
aku pergi kedepan rumah menghirup oksigen sedalam-dalamnya sambil
memakai sepatu polosku yang segera ingin aku pakai. Disaat yang sama
ayahku sudah siap dengan jaket hitam kesayangannya dan mengeluarkan
motor win yang bersiap mengantarku ke sekolah. Dinyalakanlah win itu
dan aku pun siap berangkat sekolah. Brrrr..
Sampai
disekolah disambutlah aku dengan para guru di depan dan akupun
mencium tangan-tangan mereka dan beharap semoga hari ini adalah hari
yang menyenangkan bagiku. Sampailah aku di kelasku, kelas yang penuh
ceria, kelas yang bisa membuat hari-hariku berwarna-warni. Nampak
disana senyum-senyum lebar teman temanku. Dan yang paling istimewa
adalah senyumnya si dia yang selalu bembuat hatiku adem dan tentrem.
Teet!!
Teet!! Suara bel bedering dengan kencangnya, menandakan itu waktu
memasuki kelas. Semua begegas kedepan kelas untuk baris. B.endah pun
tiba dengan membawa beberapa buku di dekapnya. Itulah guru b.inggris
di kelas ku.
Akupun
duduk di kursi tempat aku menuntut ilmu selama di kelas itu. Dan
tidak ketinggalan di sampingku adalah sahabat sebangkuku atau juga
bisa disebut teman seperjuangan. Dia adalah cewek Yunia namanya.
Baik, cantik, dan tidak sombong itulah yang bisa aku liahat dari dia.
Dari semua cewek di dunia ini hanya dialah sahabat cewek terbaik yang
aku miliki. Beruntungnya aku.
“persiapan,
sebelum memulai pelajaran hari ini, berdoa mulai” ucap ketua kelas
untuk mengawali pelajaran pertama pagi hari itu. “berdoa selesai,
memberi salam”.
Aku
lupa kalu hari itu aku dititipin uang untuk “dan, mana jajan yang
aku titipkan kemaren padamu? Udah beli aa?”. Bagai kura-kura lupa
cangkangnya, aku lupa setengan mati kalau kemaren aku dititipi
sahabatku itu untuk beli jajan yang dia suka. Dia titip jajan itu
karena hanya di jual di dekat rumahku saja.”sorry yun, kemaren
hujan aku gak sempet beli” aku meminta maaf padanya. Dia hanya
membalas dengan wajah yang paling tidak suka darinya. Murung sekali
dan merasa kecewa. Aku juga sangat-sangat tidak suka dengan wajah
yang sepeti itu, apalagi dia cewek. Dan akupun mencoba menghiburnya
sedikit. Akhirnya dia tertawa juga. Syukurlah kalau begitu. Tapi di
dalam hatiku masih mengganjal rasa kesal karena aku mengecewakannya.
Hari
itu ada kelompok yang mempresentasikan hasil kerja mereka. Tiba tiba
Yunia pindah di bangku depan supaya jelas apa yang dipresentasikan
oleh kelompok itu. Dalam benak ku berbicara” yaahh aku sendiri”.
Kemudian akupun juga pindah di bangku depan duduk dengan teman
Firman. Disitu aku sempat bercanda tawa sebentar. Kebetulan juga dia
adalah mantan pacar di sahabatku Yunia itu. Di tengah canda tawa
bibir yang tadinya tersenyum lebar tiba tiba hilang senyumanku ketika
mendengar Firman mengucapkan “tembak saja itu Yunia kamukan dekat
sama dia”. Aku hanya bilang “ngaco aja kamu”. Aku coba
mengalihkan pembicaraan ke topik yang lain.
Disaat
Firman memperhatikan presentasi aku mlihat kesamping apakah yang
dilakukan oleh Yunia. Aku meliat dia sedang becanda dengan temanku
yang lain, dan aku liat temenku memegang tangan Yunia itu dengan
senyuman yang tidak biasanya. Akupun langsung memalinkan wajahku
darinya. Hatiku serasa di tusuk jarum sakit rasanya. Kenapa aku
sampai berpikir begitu ya?, padahal aku dan Yunia itu adalah Cuma
sebatas sahabat saja, tidak lebih dari itu.
Setelah
temanku selesai presentasi akupun kembali ke bangkuku semula dan
Yunia juga kembali di sampingku. Akupun sempat berfikir dari
ucapannya Firman tadi. Tapi, enggklah aku dan dia hanya sebatas
sahabat saja, tidak lebih dari itu.
Detik,
menit, jam sudah berlalu bel pulang sekolah terdengar nyaring di
telinga “teet!! Teet!!”. Akupun bergegas masukan buku-buku
pelajaranku dan bersiap untuk pulang. “persiapan, sebelum
mengakhiri pelajan hari ini, berdoa, mulai” teriak ketua kelasku.
Sampainya
di gerbang aku sudah dijemput oleh supir pribadiku yaitu mikrolet
ckl, Lek Doel namanya. Aku bergegas masuk dan berangkat menuju rumah.
Dan aku senang sekali besok adalah hari libur. Aku merencanakan
sesuatu dengan temanku yaitu pergi ke lapangan Rampal untuk joging
bersama.
Tak
kusangka mentari pagi menyambutku seperti biasanya. Aku bersiap
berangkat bersama temanku untuk pergi ke lapangan Rampal. Sampai
disana aku joging dan ngobrol-ngobrol dengan temanku. Tak kusangka
aku bertemu dengan Yunia sahabatku. Akupun merasa senang sekali.
Disana aku bercanda tawa dengannya, bergembira dengannya, dan
meneraktir dia untuk beli mie ayam dengannya. Saat sedang makan aku
berbincang dengannya “Yunia, kita ini akan menjadi sahabat untuk
Selamanya kan?”. Yunia menjawab “kamu ini bilang apa sih? Ya
iyalah kita akan bersabat selamanya, ngaco kamu ini. Akupun merasa
senang dengan ucapan itu. Akhirnya kamipun menjadi sahabat untuk
selamanya. Tamat.
0 komentar:
Posting Komentar